As-Sumairami


Dia adalah seorang menteri agung, Abu Thalib Ali bin Ahmad bin Ali As-Sumairami. Dia adalah menteri Sultan Mahmud dari dinasti Turki Saljuk. Dia memiliki peran dan posisi penting, bersikap sewenang-wenang, keras, zhalim, dan buruk perangainya. Dia mengunjungi sebuah madrasah di Asfahan dan membangun perpustakaan besar di sana. Dia berkata, “Aku malu karena banyak berbuat zhalim.” 
Ketika dia ingin bepergian, dia membawa pengawal dan disertai dengan penjagaan ketat. Di depannya terdapat banyak pasukan dengan pedang dan peralatan perang. Ibnu An-Najjar berkata, “Ketika melewati tempat sempit. Pengawalnya berjalan dahulu dan dia sendiri di belakang. Tiba-tiba seorang pengikut Bathiniyyah menyerangnya dari kursi tunggangannya dan melukainya dengan pisau. Kursi itu berada di atas punggung keledai. Orang itu pun melarikan diri. PengawAlpengawal menteri mengejarnya. Seorang lagi menyerang menteri, menariknya dari keledai hingga jatuh ke tanah dan melukainya. Pengawal menteri tersebut melawannya. Pemberontak menyerang pengawal menteri hingga mereka kalah. Tinggallah sang menteri sendiri. Pemberontak itu berpikir dan menarik menteri. Sedangkan sang menteri meminta belas kasihan dan menunduk. Pemberontak itu tidak melepasnya, tetapi malah membunuhnya dan menteripun bertakbir dan menyeru, “Aku seorang yang mengesakan Tuhan.” Kemudian menteri dan ketiga pengawalnya dibunuh. Menteri dibawa ke rumah saudaranya An-Nashir kemudian dimakamkan pada tahun 516 H.
Sebuah pendapat mengatakan bahwa yang membunuh menteri adalah seorang budak milik Al Mu‘ayyid Ath-Thughra‘i, menteri Sultan Mas’ud. As-Sumairami membunuh gurunya dengan zhalim dan menuduhnya melenceng dari akidah. Setiap pembunuh akan menerima akibatnya (dibunuh).
-----------------
siayar alam an-nubala
pustakaazzam.com

No comments:

Post a Comment